Tugas 1
Nama : Sabilla Ruman
Kelas : 2PA14
NPM : 18513174
Aliran Psikoanalisa
Psikoanalisa merupakan salah satu aliran psikologi yang
diperkenalkan oleh Sigmund Freud sebagai tokoh utama yang mengembangkan teori
ini. Psikoanalisis merupakan satu pandangan baru tentang manusia, dimana
ketidaksadaran memainkan peran sentral. Psikoanalisis ditemukan dalam usaha
untuk menyembuhkan pasien-pasien histeria. Kemudian menarik
kesimpulan-kesimpulan teoritis dari penemuannya di bidang praktis. Dari hasil
penelitian yang dilakukannya kemudian lahir asumsi-asumsi tentang perilaku
manusia.
Teori Kepribadian
Freud mengembangkan sejumlah teori
kepribadian yang teori-teori tersebut memiliki relvansi dengan proses konseling
psikoanalisis, diantara teori-tersebut adalahTopografi Kepribadian.
Teori ini menjelaskan tentang kepribadian manusia yang terdiri dari sub-subsistem,
bagi pencetus teori ini (Freud) kepribadian itu berhubungan dengan alam
kesadaran (awareness). Alam kesadaran terbagi dalam tiga tingkatan, yaitu:
ü Alam Sadar
(conscious/Cs) adalah bagian kesadaran yang memiliki fungsi mengingat,
menyadari dan merasakan sesuatu secara sadar. Alam sadar ini memiliki ruang
yang terbatas dan saat individu menyadari berbagai rangsangan yang ada di
sekitar kita.
ü Alam Prasadar
(preconcious/Pcs) adalah bagian kesadaran yang menyimpan ide, ingatan
dan perasaan yang berfungsi untuk mengantarakan ide, ingatan, perasaan tersebut
kealam sadar jika kita berusaha mengingatkanya kembali. Alam prasadar bukan
bagian dari alam sadar, melainkan bagian lain yang biasanya membutuhkan waktu
beberapa saat untuk menyadari sesuatu.
ü Alam Bawah Sadar
(unconscious/Ucs) adalah bagian dari dunia keasadran yang terbesardan
sebagai bagian terpenting dari strukutur psikis, karena segenap pikiran dan
perasaan yang dialami sepanjang hidup individu yang tidak dapat disadari lagi
akan tersimpan di dalamnya. Perilaku manusia sebagian besar didorang oleh
perasaan dan pikiran yang tersimpan di dalam unconscious ini. Struktur
Kepribadian menurut Freud bahwa kepribadian manusia tersusun secara stuktural.
Freud berpendapat bahwa dalam dunia kesadaran (awareness) individu terdapat
subsistem struktur kepribadian yang berinteraksi secara dinamis, diantara
subsistem tersebut adalah id: komponen biologis, ego: komponen psikologis dan
superego komponen sosial
Hakekat Manusia
Berangkat dari teori yang dikembangkan Freud, prinsip-prinsip psikoanalisis tentang hakekat manusia didasarkan atas asumsi-asumsi sebagai berikut:
Berangkat dari teori yang dikembangkan Freud, prinsip-prinsip psikoanalisis tentang hakekat manusia didasarkan atas asumsi-asumsi sebagai berikut:
a. Perilaku
pada masa dewasa berakar pada pengalaman masa kanak-kanak
b. Sebagaian
besar perilaku terintegrasi melalui proses mental yang tidak disadari
c. Pada
dasarnya manusia memiliki kecenderungan yang sudah diperoleh sejak lahir,
terutama kecenderungan mengembangkan diri melalui dorongan libido dan
agresifitasnya
d. Secara
umum perilaku manusia bertujuan dan mengarah pada tujuan untuk meredakan
ketegangan, menolak kesakitan dan mencari kenikmatan
e. Kegagalan
dalam pemenuhan kebutuhan seksual mengarah pada perilaku neurosis.
f. Pembentukan
simpton merupakan bentuk defensive
g. Pengalaman
tunggal hanya dipahami dengan melihat keseluruhan pengalaman seseorang. Masa
lalu, masa kini dan masa yang akan datang adalah saling berhubungan dalam satu
kesatuan apa yang terjadi pada seseorang pada saat ini dihubungkan pada sebab-sebab
dimasa lampaunya dan memotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan dimasa yang akan
dating
h. Latihan
pengalaman dimasa kanak-kanak berpengaruh penting pada perilaku masa dewasa dan
diulangi pada transferensi selama proses perilaku
Pandangan psikoanalisis ini memberi implikasi yang sangat luas terhadap koseling dan psikoterapi, khususnya dalam aspek tujuan yang hendak dicapai serta prosedur yang dapat dikembangkan.
Pandangan psikoanalisis ini memberi implikasi yang sangat luas terhadap koseling dan psikoterapi, khususnya dalam aspek tujuan yang hendak dicapai serta prosedur yang dapat dikembangkan.
Aliran Behaviorisme
Behaviorisme
muncul sebagai kritik lebih lanjut dari strukturalisme Wundt. Meskipun didasari
pandangan dan studi ilmiah dari Rusia, aliran ini berkembang di AS, merupakan
lanjutan dari fungsionalisme. Behaviorisme secara keras menolak
unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan
membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata. Dengan demikian,
Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang
dipercayai oleh strukturalism. Berarti juga behaviorisme sudah melangkah lebih
jauh dari fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa dan masih memfokuskan
diri pada proses-proses mental. Meskipun pandangan Behaviorisme sekilas tampak
radikal dan mengubah pemahaman tentang psikologi secara drastis, Brennan (1991)
memandang munculnya Behaviorisme lebih sebagai perubahan evolusioner daripada
revolusioner. Dasar-dasar pemikiran Behaviorisme sudah ditemui berabad-abad
sebelumnya.
Tokoh yang terkenal dalam
aliran ini adalah John B Watson. Ia menolak bahwa pikiran sebagai subjek
psikologi dan bersikeras bahwa psikologi dibatasi pada studi tentang perilaku
dari kegiatan – kegiatan manusia dan binatang yang dapat diobservasi (atau yang
secara potensial dapat diobservasi). Menurutnya, psikologi itu murni merupakan
cabang dari pengetahuan alam (natural science) eksperimental. Tujuan psikologi
secara teoritis adalah memrediksi dan mengontrol perilaku, sehingga instropeksi
bukan metoda yang dipergunakan. Yang dipelajari adalah perilaku yang dapat
diamati, bukan kesadaran karena merupakan pengertian yang meragukan.
Prinsip Dasar Behaviorisme
·
Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri,
bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak
·
Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk
fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari.
·
Penganjur utama adalah Watson : overt,
observable behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu
psikologi yang benar.
·
Dalam perkembangannya, pandangan Watson yang ekstrem
ini dikembangkan lagi oleh para behaviorist dengan memperluas ruang lingkup
studi behaviorisme dan akhirnya pandangan behaviorisme juga menjadi tidak
seekstrem Watson, dengan mengikutsertakan faktor-faktor internal juga, meskipun
fokus pada overt behavior tetap terjadi.
·
Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang
terkontrol dan bersifat positivistik dalam perkembangan ilmu psikologi.
·
Banyak ahli (a.l. Lundin, 1991 dan Leahey, 1991)
membagi behaviorisme ke dalam dua periode, yaitu behaviorisme awal dan yang
lebih belakangan.
Aliran Humanistik
Aliran
humanistik mulai muncul sebagai sebuah gerakan besar psikologi dalam tahun
1950-an dan 1960-an. Aliran Humanistik merupakan konstribusi dari
psikolog-psikolog terkenal seperti Gordon Allport, Abraham Maslow dan Carl
Rogers. Walaupun psikolog humanistik dipengaruhi oleh psikoanalisis dan
behaviorisme, namun aliran ini mempunyai ketidaksesuaian yang sangat berarti
dengan psikoanalisis dan behaviorisme. Tekanan utama yang oleh behavioris
dikenakan pada stimuli dan tingkah laku yang teramati, dipandang Psikologi
Humanistik sebagai penyederhanaan yang keterlaluan yang melalaikan diri manusia
sendiri dan pengalaman-pengalaman batinnya, tingkah lakunya yang kompleks seperti
cinta, nilai-nilai dan kepercayaan, begitu pula potensinya untuk mengarahkan
diri dan mengaktualisasikan diri. Maka psikologi humanistik sangat mementingkan
diri (self) manusia sebagai pemersatu yang menerangkan pengalaman-pengalaman
subjektif individual, yang banyak menentukan tingkah lakunya yang dapat
diamati.
Psikolog-psikolog Humanistik pun tidak menyetujui pandangan pesismis terhadap hakekat manusia dan dicerminkan oleh psikoanalisis Freud maupun pandangan netral (tidak jahat dan tidak baik) kaum behavior.
Psikolog-psikolog Humanistik pun tidak menyetujui pandangan pesismis terhadap hakekat manusia dan dicerminkan oleh psikoanalisis Freud maupun pandangan netral (tidak jahat dan tidak baik) kaum behavior.
Menurut
aliran humanistik, kedua aliran itu memandang tingkah laku manusia secara salah
yaitu sebagai tingkah laku yang seluruhnya ditentukan oleh kekuatan-kekuatan
diluar kekuasaannya; apakah kekuatan-kekuatan itu berupa motif-motif yang tak
disadari atau conditioning dari masa kanak-kanak dan pengaruh lingkungan.
Bertentangan dengan kedua pandangan aliran tadi, aliran Humanistik menyetujui
sebuah konsep yang jauh lebih positif mengenai hakekat manusia, yakni memandang
hakekat manusia itu pada dasarnya baik. Perbuatan-perbuatan manusia yang kejam
dan mementingkan diri sendiri dipandang sebagai tingkah laku patologik yang
disebabkan oleh penolakan dan frustasi dari sifat yang pada dasarnya baik itu.
Seorang manusia tidak dipandang sebagai mesin otomat yang pasif, tetapi sebagi
peserta yang aktif yang mempunyai kemerdekaan memilih untuk menentukan nasibnya
sendiri dan nasib orang lain.
Psikolog
humanistik mencoba untuk melihat kehidupan manusia sebagaimana manusia melihat
kehidupan mereka. Mereka cenderung untuk berpegang pada prespektif optimistik
tentang sifat alamiah manusia. Mereka berfokus pada kemampuan manusia untuk
berfikir secara sadar dan rasional untuk dalam mengendalikan hasrat
biologisnya, serta dalam meraih potensi maksimal mereka. Dalam pandangan
humanistik, manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta
mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.
Psikologi humanistik adalah
suatu gerakan perlawanan terhadap psikologi yang dominan yang mekanistik,
reduksionistik, atau ’psikologi robot” yang mereduksi manusia. Psikologi humanistik juga
menentang metodologi yang restriktif yang menyisihkan pengalaman batin.
Psikologi humanistik menghimpun para ahli psikologi yang
merepresentasikan pandangan-pandangan dan kecenderungan yang berbeda, juga para
ahli psikologi yang hanya menyetujui penolakan terhadap psikologi yang
mekanomorfik.
Pendapat Allport
Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia.
“Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya”
Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud.
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:
1. Ekstensi sense of self
· Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas.
· Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka.
· Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain, Kapasitas intimacy(hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion(pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang)
3. Penerimaan diri
Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
4. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan
Kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.
5. Objektifikasi diri: insight dan humor
Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
6. Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat agama.
Untuk memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.
Peranan Positif Regards
Dalam hidupnya, manusia selalu mempunyai perasaan dan kebutuhan untuk dicintai, disukai dan diterima oleh orang lain.dan oleh karena itu self akan berkembang secara utuh-keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagian jika tercapai.
Ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
1) Keterbukaan terhadap pengalaman (openness to experience)
Adalah salah satu dari lima wilayah utama kepribadian yang ditemukan oleh para psikolog. Keterbukaan aktif melibatkan imajinasi, estetika sensitivitas, perhatian terhadap perasaan batin, preferensi untuk berbagai, dan keingintahuan intelektual. Sebagian besar psikometrik penelitian telah menunjukkan bahwa kualitas ini secara statistik berkorelasi.
2) hidup menjadi (existential living)
Sebagian didasarkan pada eksistensial keyakinan bahwa manusia sendirian di dunia.
3) keyakinan organismik (organismic trusting)
Mempercayai seseorang pikiran dan perasaan sebagai akurat. Lakukan apa yang datang secara alami.
4) pengalaman kebebasan (experiental freedom)
Untuk mengakui kebebasan seseorang dan bertanggung jawab atas tindakan sendiri.
5) kreativitas (creativity)
Full partisipasi di dunia, termasuk memberikan kontribusi bagi kehidupan orang lain
Perkembangan Kepribadian
Allport melihat bahwa anak yang baru lahir sebagai seorang ciptaan keturunan, hanya memiliki dorongan primitif, dan tingkah laku reflek ,tidak memiliki kepribadian tapi memiliki potensi yang akan terpenuhi atau terbentuk pada saat pertumbahan dan pematangannya. Dalam Perkembangan Proprium Allport membagi dalam beberapa tahap sebagai berikut:
1) 0-3 tahun :
Pembanguanan keadaran diri : sense of bodily self (enak tidak enak), perasaan identitas diri berkelanjutan kesadaran sebagai subjek yang berkembang. Dalam hal ini bahasa menjadi faktor yang penting.
2) 4-6 tahun:
Perluasan diri dan gambaran diri. Dalam perluasan diri, perasaan keterhubungan dengan orang-orang dan hal-hal yang penting dalam lingkungannya. Relasi anak dan lingkungan tempat dia tumbuh terhubung sangat penting.
3) 6-12 tahun:
Kesadaran diri. Pengenalan kemampunan diri mengatasi persoalan-persoalan dengan alasan dan gagasan karena anak bergerak dari lingkungan keluarga ke masyarakat.
4) Remaja
Propriate striving, pembanguanan tujuan dan rencana ke depan: intensi-intensi, long-range purposes,distant goals.Persoalan utama berkaitan dengan identitas, ”apakah saya seorang anak atau dewasa?”
5) Kedewasaan
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkahlaku menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang sebagai berikut:
· Ekstensi sense of self yaitu, Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas.
· Kemampuan diri dan minat-minatnya denga orang lain beserta minat mereka.
· Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
· Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
· Penerimaan diri
· Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan
· Kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi.
· Objektifikasi diri: insight dan humor
· Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
· Filsafat Hidup
Untuk memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.
Beberapa catatan mengenai Teori Allport
Kekurangan Allport pada persamaan formal sehingga tidak memadai untuk banyak penelitian, gagal menunjukkan konsep pokok yaitu fungsi otonomi, mengasumsikan adanya diskontinuitas antara hewan-manusia, masa kanak-kanak dan dewasa, normal dan abnormal,menekankan keunikan kepribadian, memberikan perhatian yang terlalu sedikit pada pengaruh sosial, dan faktor situasioanal, serta menggambarkan manusia pada gambaran terlalu positif.
Pendapat Rogers
Pendapat rogers : memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers, yang meliputi
1. Perkembangan kepribadian atau “self” Menurut Rogers, pribadi yang sehat muncul dari aktualisasi diri seseorang dalam kehidupannya. Pengalaman - pengalaman yang telah terjadi memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. Perkembangan aktualisasis diri berubah sejalan dengan semakin bertambahnya umur sebagai akibat dari perkembangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
2. Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu Kebutuhan tersebut disebut “need for positive regard” Kebutuhan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu :
1. conditional positive regard (bersyarat),
2. unconditional positive regard (tak bersyarat).
Contohnya, seorang atlet cilik yang ingin selalu diperhatikan oleh orangtunya dan pelatihnya dan selalu ingin dipuji akan prestasinya yang selama ini ia gapai. 3. Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya Pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak bersyarat. Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.
Pendapat Maslow
Individu sebagai Kesatuan Terpadu
Sebelum menguraikan teori tentang Hirarki Kebutuhan, Maslow dalam karya masyhurnya, Motivation and Personality, memaparkan terlebih dahulu sejumlah proposisi yang harus diperhatikan sebelum seseorang menyusun sebuah teori motivasi yang sehat. Maslow pertama-tama menekankan bahwa individu merupakan kesatuan yang terpadu dan terorganisasi. Pernyataan ini hampir menjadi aksioma yang diterima oleh semua orang, yang kemudian sering dilupakan dan diabaikan tatkala seseorang melakukan penelitian. Penting sekali untuk selalu disadarkan kembali hal ini sebelum seseorang melakukan eksperimen atau menyusun suatu teori motivasi yang sehat
B.Hirarki Kebutuhan
Maslow mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut. Selanjutnya orang akan berusaha memenuhi kebutuhan tingkat berikutnya. Maslow membagi tingkat kebutuhan manusia menjadi sebagai berikut:
1. Kebutuhan fisiologis: Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, seks, tidur, istirahat, dan udara. Seseorang yang mengalami kekurangan makanan, harga diri, dan cinta, pertama-tama akan mencari makanan terlebih dahulu. Bagi orang yang berada dalam keadaan lapar berat dan membahayakan, tak ada minat lain kecuali makanan. Bagi masyarakat sejahtera jenis-jenis kebutuhan ini umumnya telah terpenuhi. Ketika kebutuhan dasar ini terpuaskan, dengan segera kebutuhan-kebutuhan lain (yang lebih tinggi tingkatnya) akan muncul dan mendominasi perilaku manusia.
kebutuhan yang dasariah, misalnya rasa lapar, haus, tempat berteduh, seks, tidur, oksigen, dan kebutuhan jasmani lainnya.
2. Kebutuhan akan rasa aman: Segera setelah kebutuhan dasariah terpuaskan, muncullah apa yang digambarkan Maslow sebagai kebutuhan akan rasa aman atau keselamatan. Kebutuhan ini menampilkan diri dalam kategori kebutuhan akan kemantapan, perlindungan, kebebasan dari rasa takut, cemas dan kekalutan; kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum, batas-batas, dan sebagainya. mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.
3. Kebutuhan sosial: Setelah terpuaskan kebutuhan akan rasa aman, maka kebutuhan sosial yang mencakup kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki, saling percaya, cinta, dan kasih sayang akan menjadi motivator penting bagi perilaku. Pada tingkat kebutuhan ini, dan belum pernah sebelumnya, orang akan sangat merasakan tiadanya sahabat, kekasih, isteri, suami, atau anak-anak. Ia haus akan relasi yang penuh arti dan penuh kasih dengan orang lain pada umumnya. Ia membutuhkan terutama tempat (peranan) di tengah kelompok atau lingkungannya, dan akan berusaha keras untuk mencapai dan mempertahankannya. mencakup kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, kasih sayang, diterima-baik, dan persahabatan.
4. Kebutuhan akan penghargaan: Menurut Maslow, semua orang dalam masyarakat (kecuali beberapa kasus yang patologis) mempunyai kebutuhan atau menginginkan penilaian terhadap dirinya yang mantap, mempunyai dasar yang kuat, dan biasanya bermutu tinggi, akan rasa hormat diri atau harga diri. Karenanya, Maslow membedakan kebutuhan ini menjadi kebutuhan akan penghargaan secara internal dan eksternal.
Yang pertama (internal) mencakup kebutuhan akan harga diri, kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan, dan kebebasan (kemerdekaan). Yang kedua (eksternal) menyangkut penghargaan dari orang lain, prestise, pengakuan, penerimaan, ketenaran, martabat, perhatian, kedudukan, apresiasi atau nama baik. Orang yang memiliki cukup harga diri akan lebih percaya diri. Dengan demikian ia akan lebih berpotensi dan produktif. mencakup faktor penghormatan internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri: mencakup hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya.
Maslow menyebut teori Hirarki Kebutuhan-nya sendiri sebagai sintesis atau perpaduan teori yang holistik dinamis. Disebut demikian karena Maslow mendasarkan teorinya dengan mengikuti tradisi fungsional James dan Dewey, yang dipadu dengan unsur-unsur kepercayaan Wertheimer, Goldstein, dan psikologi Gestalt, dan dengan dinamisme Freud, Fromm, Horney, Reich, Jung, dan Adler.
Pendapat Eric Fromm
Teori ericfromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat .
Kebutuhan dasar manusia menurut eric fromm:
- Kebutuhan akan keberhubungan kebutuhan ini adalah secara spesifik aktif dan produktif mencintai orang lain
- Kebutuhan akan trandensi mengungguli alam menjadi mahluk yang kreatif
- Kebutuhan akan kemantapan ingin meiliki rasa bersahaja pada dunia dan orang lain supaya dapat beradaptasi di dunia
- Kebutuhan akan idenditas brusaha untuk memiliki rasa idenditas personal dan keunikan guna menciptakan rasa yang terlepas dari dunia
- Kebutuhan akan kerangka orientasi untukmencptakan rasa yang terlepas dari dunia
Hal kebutuhan tersebut adalah sifat alamiah dari manusia menurut fromm dan ini berubah saat evolusi namun manivestasi dari kebutuhan ini adalah akan memunculkan potensi-potensi batiniah di tentukan oleh aturan-aturan sosial di mana ia hidup dan kepribadian seseorang berkembang menurut kesempatan-kesempatan yang di berikan kepadanya oleh masyarakat tertentu.
Sehingga kepribadian sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai dalam bukunya Art Of Love erik Fromm mengutarakan :
Dalam Civilization and Its Discontents (1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm dalam Masyarakat yang Sehat (Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis:
"Manusia, setelah menemukan lewat pengalamannya bahwa cinta seksual (genital) memberinya kepuasan puncak, maka makna cinta seksual-genital menjadi prototipe bagi semua bentuk kebahagiaan manusia. Karenanya manusia terdorong mencari kebahagiaan yang ada kaitannya dengan hubungan seks, menempatkan erotisme genital sebagai titik pusat kehidupannya…. Dengan melakukan itu manusia menjadi sangat tergantung pada dunia luar, pada obyek cinta pilihannya, atau sungguh merasa kehilangan bila ditinggal mati atau ditinggal kabur."
Di mata Fromm, Freud memostulatkan, orang yang mencinta mengalami dirinya terlanda oleh dambaan dan rasa kekurangan, sehingga harga dirinya direndahkan. Sebaliknya, orang yang dicinta, karena dibalas cintanya dan memiliki obyek cinta, harga dirinya naik. Mencinta membuat Anda lemah. Yang membuat Anda bahagia ialah bila Anda dicinta.
Sumber :
Suryabrata Sumadi, B.A.,
M.A., Ed.S., Ph.D. Psikologi Kepribadian. PT Raja Grafindopersada. Jakarta.
2008 Hall S. Calvin & Lindzey Gardner. Teori-teori psikodinamik (klinis).
KANISIUS (Anggota IKAPI). Yogyakarta. 1993
Innerliches, Aszese. 2008. dalam artikel http://eldido.blog.friendster.com/konseling-dalam-perspektif-psikoanalisa
Mimi.
2008. dalam artikel http://makmun.blog.com/aliran-humanistik
Panggabean,
Hana. 2009. dalam artikel http://rumahbelajarpsikologi.com/behavior
Tidak ada komentar:
Posting Komentar